Senin, 23 Oktober 2017

MAKALAH FISIKA BESARAN SATUAN DAN TURUNAN

MAKALAH FISIKA
BESARAN SATUAN DAN TURUNAN




DISUSUN OLEH : AYU LORENZA
NPM : 17110248
KELAS : SI(S1701)
Tahun Pelajaran 2017/2018







KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Besaran Satuan Dan Turunan”. Adapun tujun dari penyusunan dalam tugas makalah ini yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Fisika”.
Dalam penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa, makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu tanpa adanya bantuan, dorongan dan bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah “Fisika” Bapak “Hery Sunandar,ST,M.KOM”.  Pada makalah yang saya susun ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki maka saya meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua didalam dunia pendidikan. Dan semoga mampu menjadi pendidik yang patut di tauladani oleh anak didik.


Medan, 10 Oktober 2017










DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................................................
BAB  I  PENDAHULUAN .................................................................................................
A.    Latar Belakang ....................................................................................................................
B.     Rumusan Masalah ...............................................................................................................
C.     Tujuan Penulisan ................................................................................................................  
BAB II  PEMBAHASAN...................................................................................................
A.    Pengertian Besaran………...................................................................................................
B.     Pengertian Satuan.................................................................................................................
C.     Besaran Turunan…………………………………………………………………………...
BAB III  PENUTUP ..........................................................................................................
A.    Kesimpulan ..........................................................................................................................
B.     Saran ...................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................



























BAB I
PENDAHULAN
A.    Latar Belakang
               Sifat-sifat dari suatu benda atau kejadian yang kita ukur, misalnya panjang benda, massa benda, lamanya waktu lari mengelilingi sebuah lapangan disebut besaran, besaran apa saja yang bisa kita ukur dari sebuah buku ?. Pada sebuah buku, kita bisa mengukur massa, panjang, lebar, dan tebal buku. Bagaimanakah kita menyatakan hasil pengukuran panjang buku?
               Misalnya panjang buku sama dengan 25 sentimeter. sentimeter disebut satuan dari besaran panjang. Massa buku sama dengan 1 kilogram; kilogram disebut satuan dari besaran massa. Jadi satuan selalu mengikuti besaran, tidak pernah mendahuluinya.
              Dimasyarakat kita kadang-kadang terdapat satuan-satuan yang tidak standar atau tidak baku, misalnya satuan panjang dipilih depa atau jengkal. Satuan tersebut tidak baku karena tidak mempunyai ukuran yang sama untuk orang yang berbeda. Satu jengkal orang dewasa lain dengan satu jengkal anak-anak. Itulah sebabnya jengkal dan depan tidak dijadikan satuan yang standar dalam pengukuran fisika. 
              Oleh karena alasan-alasan itulah para ilmuan mengadakan penelitian besar-besaran yaitu General Conference on Weights and Measures of the International Academy of Science pada tahun 1960. Dalam sistem satuan ini, terdapat tujuh besaran yang disebut sebagai besaran pokok.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Besaran?
2.      Apa pengertian Satuan?
3.   Apa Pengerian Turunan?
C.    Tujuan Penulisan
Maksud dan Tujuan dari pembuatan makalah ini  sebagai berikut  :
·         Dapat Mengidentifikasi perbedaan besaran pokok dan besaran turunan
·         Dapat mengetahui macam-macam besaran dan satuannya dalam system internasional.

BAB II
PEMBAHASAN
Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains dan mendasari semua gejola.
       Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan prinsip umum tertentu yang disebut hukum-hukum fisika.

A.    Pengertian Besaran
        Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan.
Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu :
       1.    dapat diukur atau dihitung
       2.    dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai
       3.    mempunyai satuan
Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
1.      Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran. Karena diperoleh dari pengukuran maka harus ada alat ukurnya. Sebagai contoh adalah massa. Massa merupakan besaran fisika karena massa dapat diukur dengan menggunakan neraca.
2.      Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan. Dalam hal ini tidak diperlukan alat ukur tetapi alat hitung sebagai misal kalkulator. Contoh besaran non fisika adalah Jumlah.
Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
a)      Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepakatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam. Selain itu, terdapat dua besaran tambahan yang tidak memiliki dimensi, yakni sudut datar dan sudut ruang (tiga dimensi).
Besaran
Satuan
Lambang Satuan
Panjang
Meter
M
Massa
Kilogram
Kg
Waktu
Sekon
S
Suhu
Kelvin
K
Kuat Arus
Ampere
A
Intensitas Cahaya(Integritas Cahaya)
Candela
Cd
Jumlah Zat(Molekul Zat)
Mol
Mol
*tabel besaran pokok
Besaran Tambahan
Satuan
Lambang Satuan
Sudut Datar
Radian
Rad
Sudut Ruang
Steradian
Sr
* tabel besaran tambahan
b)      besaran turunan
besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya.
Besaran Turunan
Nama Satuan
Lambang Satuan
Kecepatan
meter/sekon
m/s
Massa jenis
kilogram/meter3
kg/m3
Luas
meter2
m2
Volume
meter3
m3
Gaya
newton
N
Energy
Newton.meter = joule
N.m = j
*tabel besaran turunan dan satuannya
Selain itu, berdasarkan ada tidaknya arah, besaran juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran skalar dan besaran vector.
1.      Besaran skalar yaitu  besaran  yang  mempunyai  besar  dan  satuan  saja  tanpa memiliki arah. Contoh : panjang, massa, waktu
2.      Besaran vektor yaitu  besaran  yang  memiliki  besar  (nilai),  satuan  dan  arah.
Contoh : kecepatan, gaya, perpindahan,dll. 

B.     Pengertian Satuan
Satuan  adalah  suatu  pembanding  dalam  pengukuran atau membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang ada. Dengan adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui penggunaannya secara internasional serta memiliki standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan. Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem Centimeter – Gram – Second (CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta. Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan sama di setiap tempat.
No
Besaran
MKS
CGS
1
Panjang
m
Cm
2
Massa
kg
gram, ons, pounds
3
Waktu
detik
menit, jam, hari
4
Gaya
newton
Dyne
5
Energi
joule
kalori, erg
6
Suhu
kelvin
Celcius, Fahrenheit, Reamur
Sistem Satuan Internasional (SI) : Sistem satuan yang berlaku secara internasional (mendunia). Sistem Satuan Internasional (SI) di bagi menjadi dua, yaitu:
a)      Sistem MKS : (Meter, kilogram, sekon, atau detik).
b)      Sistem CGS : (Sentimeter, gram, sekon, atau detik).

C.  Besaran Turunan
                         Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
                        Suatu besaran turunan merupakan perkalian besaran pokok , satuan besaran turunan itu juga merupakan perkalian satuan besaran pokok, begitu juga berlaku didalam satuan besaran turunan yang merupakan pembagian besaran pokok..
              Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari system MKS (meter – kilogram-sekon/second)
              Besaran berdasarkan arah dapat dibedakan menjadi 2 macam
              1.    Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai nilai dan arah sebagai contoh besaran kecepatan, percepatan dan lain-lain.
              2.    Besaran sekalar adalah besaran yang mempunyai nilai saja sebagai contoh kelajuan, perlajuan dan lain-lain.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
§  Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur, serta dapat dinyatakan dengan angka dan memiliki satuan. Besaran berdasarkan cara memperolehnya dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu:
1.      Besaran Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari pengukuran.
           2.      Besaran non Fisika yaitu besaran yang diperoleh dari penghitungan..
                           Besaran Fisika sendiri dibagi menjadi 2, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
§  Satuan  adalah  suatu  pembanding  dalam  pengukuran atau membandingkan besaran dengan yang lain yang dipakai oleh patokan. Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.
§  Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok
B.     Saran                                                                              
Semoga setelah membaca makalah ini para pembaca lebih memahami lagi apa itu Besaran, Satuan, dan Turunan. Dan makalah ini masih jauh dari kata sempurna untuk itu saya meminta kritik dan saran nya yang bersifat relevan.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH




DAFTAR PUSTAKA
Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Dirjen Dikti
Depdiknas.
Tim Seqip. (2003). Buku IPA Guru Kelas VI. Dirjen Dikdasmen Depdiknas, Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar